Rabu, 23 Mei 2007

Mengubat Hati Yang Gundah Gulana

Setiap manusia tiada terlepas ia daripada pelbagai masalah. Masalah di pejabat, masalah di rumah, masalah anak-anak, masalah dengan rakan taulan, masalah dengan pasangan hidup, masalah kewangan dan 1001 masalah lagi. Akibatnya hati manusia menjadi gundah-gulana, berdukacita dan sebagainya. Dada sesak bagaikan ditimpa batu besar walaupun ternyata tiada masalah jantung. Maka untuk keluar dari masalah, pelbagai cara yang dilakukan.

Namun bagi orang-orang yang beriman, maka meraka punya jalan penyelesaian tersendiri. Tersebut di dalam kitab Irsyad-ul ‘Ibad oleh asy-Syaikh Utsman bin Shihabuddin al-Funtiani رحمه الله تعالى , iaitu kitab terjemahan bagi kitab al-Munabbihat 'alal Isti'dat li Yaumil Ma'ad oleh Ahmad ibn Hajar al-Asqolaani رحمه الله تعالى عنه. pada halaman 10:

عن بعض الحكماء: ثلاثة أشياء تفرج الغصص: ذكر الله تعالى، ولقاء أولياء وكلام الحكماء

[Artinya]: Daripada setengah hukama’: Tiga (3) perkara meluaskan dan membukakan dukacita [ialah]
• Dhikrullah dan
• Berjumpa berhimpun orang auliya [wali-wali Allah] dan
• Mendengar perkataan hukama’ dan ulama dan [orang] sholeh

Asy-Syaikh Muhammad Nawawi bin Umar al-Bantani رحمه الله تعالى, di dalam kitabnya Nasha-ihul Ibad fi bayani al-Faadzi al-Munabbihaat 'alal Isti'daadi Li Yaumil Ma'adi memberi penjelasan ringkas bahwa yang dimaksudkan dengan:
  • Sebahagian hukama’ itu ialah tabib [doktor] bagi hati. [Iaitu ulama tasawwuf atau ulama sufi yang tahu hal ehwal mengenai penyakit-penyakit hati dan bagaimana rawatannya]
  • تفرج الغصص bermaksud menghilangkan kedukacitaan; tersingkap kedukacitaan
  • Dhikrullah itu boleh dilakukan dengan pelbagai seperti membaca tasbih, tahmid, tahlil, takbir, hauqalah atau dengan bermunajat.
  • Wali Allah adalah daripada ulama’ [yang mengamalkan ilmunya] dan sholihin
  • Kata-kata hukama’ itu ialah kata-kata para hukama’ yang memberi petunjuk atas kebaikan didunia dan diakhirat.


Tambahan dari abu zahrah:
Menurut guru kami Shaikh Muhammad Nuruddin Marbu al-banjari, apa bila ditanya dhikir apa yang sayogia dibacakan ketika perasaan hati gundah-gulana, berdukacita? Maka beliau menjawab, bacalah:

لاَّ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ ٱلظَّالِمِينَ

Artinya: "Tiada Tuhan (yang dapat menolong) melainkan Engkau (Ya Allah)! Maha Suci Engkau (dari melakukan aniaya, tolonglah daku)! Sesungguhnya aku adalah dari orang-orang yang menganiaya diri sendiri."


Ayat diatas adalah merupakan doa Nabi Allah Yunus عليه السلام semasa baginda berada di dalam perut ikan ‘nun’ yang gelap gulita. Menurut hadits Nabi صلى الله عليه وسلم bahwasanya doa Nabi Yunus in amat mustajab dimana tidak ada seorangpun yang doa kepada Tuhannya dengan doa ini untuk memohon sesuatu hajat melainkan diperkenankan permohonannya itu. (Sila rujuk hadits-hadits riwayat Imam Ahmad, at-Tirmidhi, an-Nasai dan lain-lainnya)

Dalam hadits yang aku petik dari tafsir Ibn Katsir, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

من دعى بدعاء يونس أستجيب له

Artinya: Barangsiapa yang berdoa dengan doanya Nabi Yunus, pasti diperkenankan baginya.

Doa ini dibaca oleh Nabi Allah Yunus عليه السلام ketikamana baginda berada didalam perut ikan ‘nun’. Didalam kegelapan perut ikan, kegelapan dasar lautan yang dalam …. Adapun kita pula sekarang berada didalam kegelapan akhir zaman yang penuh dengan ma’siat, kedurjanaan ditambah pula dengan kegelapan hati dengan dosa, ma’siat dan kesalahan yang kita lakukan …. maka kesan dari itu hati kita gelisah, gundah-gulana. Kita mengzalimi diri kita dengan berbuat dosa, ma’siat; menniggalkan yang diperintahNYA dan melakukan yang ditegahNYA. Maka, dengan berdhikir dengan bacaan ini, moga-moga Allah menyelamatkan kita dari kegelapan tersebut sebagaimana Dia menyelamatkan Allah Yunus عليه السلام

وَذَا ٱلنُّونِ إِذ ذَّهَبَ مُغَاضِباً فَظَنَّ أَن لَّن نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَىٰ فِي ٱلظُّلُمَاتِ أَن لاَّ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ ٱلظَّالِمِينَفَٱسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ ٱلْغَمِّ وَكَذٰلِكَ نُنجِـي ٱلْمُؤْمِنِينَ

Artinya: “Dan (sebutkanlah peristiwa) Dzu’n-Nun [dzu’n-nun adalah Nabi Yunus عليه السلام yang telah ditelan oleh ikan nun], ketika ia pergi (meninggalkan kaumnya) dalam keadaan marah, yang menyebabkan ia menyangka Kami tidak akan mengenakan kesusahan atau cubaan; (setelah berlaku kepadanya apa yang berlaku) maka ia pun menyeru dalam keadaan gelap-gulita [menyeru “dalam gelap-gelita” yakni semasa ia berada dalam gelap fikiran, gelap-gelita perut ikan Nun dan gelap-gelita lautan] dengan berkata: “Sesungguhnya tiada Tuhan (yang dapat menolong) melainkan Engkau (ya Allah)! Maha Suci Engkau (dari melakukan aniaya, tolonglah daku)! Sesungguhnya aku adalah dari orang-orang yang menganiaya diri sendiri [“menganiaya diri sendiri” yakni kerana tidak bersabar bahkan marah dabn merajuk disebabkan keingkaran kaumnya dan ia terburu-buru meninggalakn mereka dengan tidak mendapat izin dari Allah ‘Azza wa Jalla] (Surah al-Anbiya’:87 – terjemahan ayat – pimpinan ar-Rahman, JPM; Dar al-Kitab Malaysia)

1 komen:

Tanpa Nama berkata...

salam ya abu zahrah,

Alhamdulillah dan syukran atas segala pendekatan, blog albazrah dah break, insyaAllah saya akan continuously berkunjung ke blog ni pula. Minta izin untuk save certain article.

Semoga sentiasa di dlm hidayah, taufiq dan redha Allah.

Related Posts with Thumbnails