Isnin, 9 April 2007

Suka Berbicara! … Suka Berdebat! … Suka Keluar Fatwa!




Berkata sebahagian golongan salaf, "Jika Allah سبحانه وتعالى menginginkan kebaikan bagi seseorang, maka dibukakan baginya amalan dan ditutup baginya pintu perdebatan. Dan jika Allah سبحانه وتعالى menginginkan keburukan bagi seseorang, maka ditutup baginya amalan dan dibukakan baginya pintu perdebatan.”

Sering pula Imam Malik رضي الله تعالى عنه mencela seseorang yang memperbanyak berbicara dan mudah berfatwa. Beliau رضي الله تعالى عنه pernah berkata, “Seseorang diantara mereka berbicara bagaikan unta. Ia dengan mudahnya menyatakan, ‘hal ini begini dan hal itu begitu’.” Beliau رضي الله تعالى عنه juga berkata: “Berbantah-bantahan dalam masalah ilmu dapat mengeraskan hati dan membuahkan kebencian.” Bila ditanyakan kepada beliau tentang suatu masalah, beliau sering menjawab: “Aku tidak tahu.” Demikian juga Imam Ahmad رضي الله تعالى عنه, beliau melakukan seperti apa yang dilakukan oleh Imam Malik رضي الله تعالى عنه.

Dan telah diriwayatkan adanya larangan memperbanyak pertanyaan dan mereka-reka persoalan serta menanyakan sesuatu yang belum terjadi, yang bila hal tersebut ditelusuri, maka akan jadi berkepanjangan. Seiring dengan apa yang telah disebutkan diatas, sesungguhnya pada perkataan salaf dan para imam seperti Imam Malik, Imam Syafi'i, Imam Ahmad, Imam Ishaq dan lain-lain رضي الله تعالى عنهم , terdapat penegasan terhadap sumber hukum dan dasar-dasar hukum dalam perkataan yang ringkas dan dapat dipahami maksudnya tanpa harus dijelaskan dengan panjang lebar. Dan bahkan perkataan yang panjang lebar dari orang-orang yang mudah bicara dengan akalnya itu, tidak mengandungi kebenaran seperti yang terdapat pada perkataan para salaf dan para imam, meskipun perkataan para salaf dan para imam itu ringkas.

Orang-orang salaf yang lebih suka berdiam diri dan tidak mengendahkan perselisihan dan perdebatan, bukan berarti mereka bodoh dan tidak mampu dalam hal itu, tetapi mereka sengaja berdiam diri kerana kemampunan ilmu yang mereka miliki, serta rasa takut mereka kepada Allah سبحانه وتعالى. Dan orang-orang yang datang sesudahnya, mereka lebih suka mencari-cari persoalan, bukan kerana mereka memiliki kelebihan ilmu dibandingkan orang lain, akan tetapi mereka melakukan hal itu kerana rasa suka mereka terhadap berbicara dan kurangnya rasa warak. Seperti yang telah dikatakan oleh al-Hasan ketika beliau mendengar orang-orang yang suka berselisih, katanya: “Mereka adalah kaum yang sudah bosan beribadah dan menganggap remeh sesuatu perkataan, serta telah berkurangnya rasa warak mereka sehingga mereka tidak segan-segan untuk berbicara.”

[Tulisan ini disarikan dari kitab Fadhl al-Ilm as-Salaf 'ala al-Khalaf, al-Hafidz Ibn Rajab al-Hanbali]


Sekian.
وماتوفيقي إلابالله عليه توكلت وإليه انيب
- abu zahrah -

0 komen:

Related Posts with Thumbnails