Khamis, 11 Julai 2013

Kalam Salaf Ba'alawi: Asbab Para Sholihin Meraih Nafahat di Bulan Ramadhan


Masjid Riyadh, Seiwun, Hadhramaut

Pada malam 7 Ramadhan 1326H setelah sholat Tarawikh di Masjid Riyadh di kota Seiwun, al-Habib Ali Bin Muhammad bin Hussin al-Habsyi رضي الله عنه dalam tausiyyahnya menegaskan: Para sholihin dahulu telah berhasil meraih nafahat pada bulan Ramadhan. Ini  sebab mereka mampu menundukkan nafsu mereka untuk tidak berbuat maksiat (zahir dan bathin). Mereka sedar di beri amanah oleh Allah Ta’ala yang berupa mata, lisan, telinga dan perut, dan mereka menjaga amanah tersebut. Berbeda dengan kita sudah berapa banyak amanah yang di berikan kepada kita, namun kita khianati. Ketahuilah, wahai saudaraku sudah 7 hari Ramadhan melewati kita, namun apakah tampak pada diri kita perubahan pada amal??? Perubahan pada hati??? Yang mana hati yang tadinya gelap menjadi terang. Hal itu semua dapat terhasil dengan banyaknya bersedekah di bulan ini. 

Jangan sekali-kali kalian menganggap remeh perbuatan kebajikan walau sebesar biji sawi, semumpama menampakkan wajah yang berseri-seri kepada saudaranya.

Imam asy-Sya’rani di dalam kesungguhan amalnya dan dalam menundukkan hawa nafsunya, apabila terlintas di dalam hatinya ingin bersedekah, walau dia masih berada dalam bilik mandi, dia berteriak kepada keluarganya: “Tolong berikan wang dinar ku kepada fulan agar aku merasa lega.” Ketika di tanya kenapa tidak menunggu hingga keluar dari bilik mandi baru bersedekah…? Beliau menjawab: “Aku khuatir nafsuku menundukkan diriku, hingga aku berpaling tidak mahu bersedekah dan meninggalkan amal baik. Oleh kerananyalah aku bersegera untuk menundukkan nafsuku. al-Mawaaid ar-Ramadhaniyyah Minal Anfaasil ‘Aliyyah yang di kumpulkan oleh al-Habib Ali bin ‘Abdul Qadir bin Muhammad al-Habsyi, 1406H/1986.



sekian dari
abu zahrah al-qadahi
khamis , 2 ramadhan 1433, dhuha ~ taman seri gombak ~

0 komen:

Related Posts with Thumbnails